Text
Sejarah, Permasalahan, Solusi, dan Manfaat Pala
Pala merupakan salah satu komoditas ekspor utama Indonesia. Beberapa negara tujuan ekspor pala Indonesia antara lain Uni Eropa, Amerika Serikat, Rusia, Vietnam, dan Singapura. Jarak menjadi kendala utama dalam proses ekspor, karena selama penyimpanan dan pendistribusian, biji pala dapat mengalami penurunan mutu. Penyebab utama menurunnya mutu pala adalah serangan cendawan dan kontaminasi mikotoksin. Salah satu negara importir pala dengan peraturan yang sangat ketat terhadap kontaminasi mikotoksin adalah Uni Eropa.
Informasi mengenai cendawan dan mikotoksin pada biji pala sangat diperlukan untuk meningkatkan mutu dan produktivitas pala Indonesia. Serangan
cendawan dapat mengurangi kandungan nutrisi biji, sedangkan mikotoksin dapat menyebabkan mikotoksikosis jika dikonsumsi oleh manusia dan hewan
ternak. Aflatoksin dan okratoksin A (OTA) merupakan jenis mikotoksin yang dapat mengkontaminasi biji pala. Aflatoksin yang dihasilkan oleh beberapa galur
cendawan Aspergillus flavus dan A. parasiticus dapat menyebabkan kanker hati, sedangkan OTA dapat menyebabkan kerusakan ginjal pada manusia dan hewan ternak. Namun dari kedua jenis mikotoksin ini, aflatoksin merupakan masalah utama pada pala, khususnya pala Indonesia.
Buku ini merangkum berbagai hasil penelitian yang dilakukan, baik di SEAMEO BIOTROP maupun di institusi lain di Indonesia dan luar negeri, terkait sejarah
perkembangan ekspor pala Indonesia ke Eropa, standar mutu biji pala ekspor, cendawan dan mikotoksin pada biji pala di Indonesia dan luar negeri, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mutu pala, solusi untuk peningkatan mutu pascapanen pala, dan pemanfaatan pala.
Buku ini diharapkan dapat menjadi panduan kepada khalayak, khususnya bagi ilmuwan, akademisi, pedagang pengumpul, pedagang pengecer, eksportir
dan importir pala, serta industri produk olahan pala dalam upaya pencegahan dan pengendalian serangan cendawan dan mikotoksin pada pala dan produk
olahannya.
No copy data
No other version available